Teori Montessori: Perincian Sederhana dari Metode Pengajaran Populer

Daftar Isi:

Teori Montessori: Perincian Sederhana dari Metode Pengajaran Populer
Teori Montessori: Perincian Sederhana dari Metode Pengajaran Populer
Anonim

Teori Montessori mungkin tampak rumit, tetapi kami menguraikannya dengan panduan mudah ini. Pada intinya, prinsip-prinsip ini mendukung kebutuhan belajar individu setiap anak.

siswa prasekolah sedang duduk dengan kaki bersilang di lantai di kelas mereka
siswa prasekolah sedang duduk dengan kaki bersilang di lantai di kelas mereka

Teori Montessori adalah gaya pengajaran revolusioner yang berfokus pada pemberian pendidikan menyeluruh kepada anak - pendidikan yang mencakup lebih dari sekedar akademis. Artinya, anak Anda tidak hanya belajar matematika dan seni bahasa, tetapi juga keterampilan yang memungkinkan mereka berfungsi di dunia nyata.

Maria Montessori menciptakan pendekatan pendidikan ini pada awal tahun 1900-an dan telah teruji oleh waktu karena suatu alasan. Jika Anda ingin mempelajari lebih lanjut tentang teori Montessori dan prinsip-prinsip Montessori yang mencakup jenis pengajaran ini, kami memberi Anda gambaran sekilas tentang metode pengajaran yang dihormati ini.

Apa Itu Teori Montessori?

Teori Montessori adalah pendekatan pendidikan yang berpusat pada keyakinan bahwa anak-anak secara alami ingin belajar. Ketika mereka diberikan alat yang tepat di ruang yang mudah diakses, mereka akan menjalin koneksi dan bersemangat untuk terlibat dalam kegiatan pendidikan.

American Montessori Society mencatat bahwa metode pengajaran ini "dipimpin oleh siswa dan diatur secara mandiri, namun dibimbing, dinilai, dan diperkaya oleh guru yang berpengetahuan dan penuh perhatian, kepemimpinan rekan-rekan mereka, dan lingkungan yang membina."

Fakta Singkat

Pendidikan Montessori tidak hanya mendorong kecintaan belajar. Hal ini juga terbukti menumbuhkan kreativitas, membangun kemandirian, dan meningkatkan kesuksesan akademis.

6 Prinsip Utama Montessori

Pendidikan Montessori adalah pendekatan pembelajaran non-tradisional. Ini menempatkan anak di kursi pengemudi dan memungkinkan mereka belajar dengan cara unik mereka sendiri. Berikut adalah prinsip utama metode Montessori.

Pembelajaran Langsung

Pembelajaran langsung adalah salah satu pilar utama pendidikan Montessori. Kegiatan yang melibatkan indera anak dan memungkinkan mereka bereksperimen akan mendorong perkembangan kognitif dan membangun keterampilan sosial mereka. Setiap aktivitas Montessori melibatkan pembelajaran anak melalui observasi dan penerapan.

Gaya mengajar ini memungkinkan anak untuk mengenali dan memperbaiki kesalahan mereka, pada gilirannya, belajar bagaimana menyelesaikan tugas sendiri dengan sukses.

Lingkungan yang Siap

Salah satu perbedaan besar antara ruang kelas reguler dan kelas Montessori adalah ruang kelas Montessori mengutamakan kesederhanaan, aksesibilitas, dan pengorganisasian. Mainan dan aktivitas dipajang di lemari rendah dan terbuka. Ini memberi anak-anak akses terhadap segalanya. Setiap item memiliki ruangnya sendiri. Tidak berantakan, dan mainannya memerlukan penggunaan tangan, pikiran, dan imajinasi anak-anak.

Tidak ada lampu yang mencolok atau suara yang menarik perhatian. Itu adalah barang-barang praktis yang memfasilitasi pembelajaran dan permainan kreatif. Ruang bergaya Montessori juga menggunakan "alas kerja" atau permadani agar anak-anak lebih fokus pada setiap tugas.

Kebebasan (Dengan Batas Wajar)

Hewan peliharaan yang lucu mengunjungi tempat penitipan anak
Hewan peliharaan yang lucu mengunjungi tempat penitipan anak

Maria Montessori percaya bahwa anak-anak belajar paling baik ketika mereka memiliki kebebasan untuk memilih tugas mereka sendiri dan terlibat dalam aktivitas sesuai keinginan mereka. Di kelas Montessori, aktivitas yang dipandu disajikan sepanjang hari, namun anak berhak memilih untuk mengambil bagian dalam tugas, sekadar mengamati, atau terlibat dalam hal lain.

Fakta Singkat

Salah satu alasan utama anak-anak mengalami kehancuran adalah karena mereka kurang memiliki kendali. Dengan membiarkan mereka bebas memilih cara belajar, Anda membuat pembelajaran lebih menarik dan mereka akan lebih efektif menyerap dan memahami informasi yang disajikan.

Rasa Hormat & Pengamatan

Setiap anak itu unik. Mereka semua mempunyai bakatnya masing-masing dan mereka semua belajar dengan kecepatannya masing-masing. Dengan menghormati anak, guru dapat mengamati setiap siswa, menilai kekuatan bawaan mereka, dan memenuhi kebutuhan masing-masing siswa dengan lebih baik.

Hal ini berbeda dengan ruang kelas tradisional di mana anak-anak diharapkan untuk maju dengan kecepatan yang sama, yang seringkali membuat anak-anak tertinggal.

Perlu Diketahui

Salah satu hal yang paling saya sukai tentang pendidikan Montessori adalah kenyataan bahwa pendidikan itu inklusif. Artinya, anak-anak penyandang disabilitas dan neurodivergensi diterima di kelas. Anak saya mengalami gangguan pendengaran yang parah hingga dioperasi tepat sebelum ulang tahunnya yang ketiga. Dia ditolak dari sekolah lain karena gangguan pendengarannya. Kami kemudian mendaftarkannya ke program Montessori yang menyambutnya dengan tangan terbuka dan memberinya dukungan yang dibutuhkan untuk berkembang.

Kemerdekaan

Pilar utama lain dari teori Montessori adalah mengajarkan anak untuk mandiri. Inilah sebabnya mengapa lingkungan yang siap sangat penting. Memungkinkan anak mengakses materi yang mereka inginkan dan menyimpannya setelah selesai.

Ini juga memberi mereka kesempatan untuk berkontribusi di kelas, atau bagi mereka yang melakukan Montessori di rumah, membantu pekerjaan rumah tangga. Tujuannya adalah membantu mereka belajar berpikir sendiri, memecahkan masalah, dan menjadi manusia yang percaya diri.

Belajar Terjadi Melalui Bermain

Maria Montessori juga percaya bahwa belajar adalah sebuah imbalan tersendiri. Inilah sebabnya mainan dan aktivitas Montessori dirancang untuk membuat anak tetap tertarik dan memberikan kesempatan belajar alami.

Mereka melibatkan gerakan, merangsang indera, dan memenuhi semua gaya belajar. Artinya, tidak peduli apakah anak Anda pembelajar visual, taktil, atau auditori, ada peluang untuk membantu mereka menyerap informasi dengan cara seefektif mungkin.

Nilai-nilai Montessori Mengajarkan Keterampilan Seumur Hidup

Teori Montessori juga mendukung gagasan mengajar anak seutuhnya. Selain mengajari mereka keterampilan kehidupan praktis, bahasa, sensorik (warna, tekstur, bentuk, dll.), matematika, dan budaya, mereka juga menumbuhkan peluang untuk perkembangan fisik, emosional, dan sosial. Meskipun non-tradisional, penelitian menunjukkan bahwa gaya belajar ini meningkatkan kepercayaan diri dan kesejahteraan seseorang hingga dewasa.

Direkomendasikan: