Orang lanjut usia dengan masalah ingatan dapat memperoleh manfaat dari pendekatan pembelajaran Montessori. Gaya belajar ini, yang dikembangkan oleh Maria Montessori, menekankan penguatan dan pengulangan positif untuk membantu membangun kembali ingatan dan pengenalan. Aktivitas Montessori untuk manula mungkin mencakup teka-teki dan balok. Pelajari lebih lanjut tentang bagaimana aktivitas Montessori untuk lansia dapat membantu meningkatkan kesejahteraan spiritual, fisik, dan emosional mereka.
Pendekatan Montessori dalam Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran Montessori didasarkan pada teori pendidikan Maria Montessori, seorang pendidik Italia. Metode ini sangat mementingkan penyesuaian pengalaman belajar dengan tingkat perkembangan anak. Pembelajaran terjadi melalui metode yang berulang-ulang dan tidak pernah gagal yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik individu. Ada penekanan besar pada pengembangan keterampilan motorik halus dan konsentrasi serta membangun harga diri.
Berikut ini adalah beberapa prinsip utama metode pembelajaran Montessori:
- Setiap orang harus dianggap sebagai satu kesatuan. Seluruh aspek dalam diri individu sama pentingnya dan tidak dapat dipisahkan dalam kaitannya dengan kepentingan dan kebutuhannya. Aspek-aspek tersebut adalah:
-
- Fisik
- Emosional
- Kognitif
- Sosial
- Rohani
- Estetika
- Perlu menunjukkan dan memiliki rasa hormat serta sikap peduli terhadap semua orang, termasuk diri sendiri, seluruh kehidupan dan lingkungan.
- Suasana kooperatif, pengajaran dengan teman sejawat, dan interaksi sosial penting agar pembelajaran dapat terjadi.
- Pembelajaran terjadi melalui proses sensorik yang mencakup manipulasi objek dan interaksi dengan orang lain.
Memodifikasi Metode Montessori untuk Lansia
Banyak panti jompo, fasilitas perawatan lansia, dan pusat penitipan lansia mengadaptasi metode Montessori untuk klien mereka yang menderita berbagai tingkat kehilangan ingatan dan demensia yang disebabkan oleh kondisi seperti:
- Penyakit Alzheimer
- Pukulan
- Penyakit
Orang-orang ini diberikan aktivitas bermakna yang memanfaatkan keterampilan dan kemampuan mereka yang tersisa. Metode Montessori juga dapat digunakan pada individu yang memiliki jenis disabilitas fisik, mental atau fisik dan mental. Program aktivitas yang berbasis Montessori membantu memberikan perasaan selesai dan sukses pada lansia yang menderita kehilangan ingatan. Program-program ini sering kali membantu membangun kembali keterampilan pengenalan dan meningkatkan daya ingat seseorang.
Tugas harus dipecah menjadi beberapa tugas atau langkah yang lebih kecil. Hal ini membantu individu membangun kesuksesan dan mengurangi kemungkinan melupakan satu langkah. Faktor-faktor kunci dalam membuat individu mencapai hasil yang sukses dalam suatu kegiatan meliputi:
- Pengulangan
- Penguatan positif
- Melibatkan panca indera sebanyak mungkin dalam pelaksanaan kegiatan
Contoh Aktivitas Montessori untuk Lansia
Ada banyak jenis bahan taktil Montessori yang dapat digunakan oleh lansia antara lain:
- Teka-teki
- Bahan bacaan yang dicetak dengan font yang besar dan mudah dibaca
- Bendera dunia
- Blok pengenalan huruf
Meskipun bahan Montessori sering kali dibuat sendiri, bahan tersebut juga tersedia dari situs web berikut:
- Nienhuis Montessori
- Montessori untuk Semua Orang
- Bahan Montessori
Pengasuh sering kali dapat menemukan aktivitas yang berkaitan dengan hobi, minat, atau pekerjaan sebelumnya yang dinikmati individu di tahun-tahun sebelumnya. Aktivitas tersebut masih harus dipecah menjadi tugas-tugas yang lebih kecil untuk memastikan bahwa individu mencapai kesuksesan. Jika tugas masih tidak dapat dilakukan, maka perlu dimodifikasi hingga orang tersebut dapat melakukannya dengan sukses.
Berikut adalah beberapa contoh bagaimana aktivitas berbasis Montessori telah diadaptasi untuk digunakan pada individu lanjut usia.
- Latih kancing, pengait, dan gesper pada bahan berwarna-warni menggunakan benda berukuran besar
- Latihan membuka kunci yang terpasang pada kotak kayu.
- Mencocokkan buah plastik yang dipegangnya dengan gambar di atas kain atau alas piring.
- Menempatkan tiga bola berwarna berbeda ke dalam cangkir yang serasi. Jika tugasnya terlalu sulit, satu warna bola dan cangkir akan dihilangkan. Jika masih terlalu sulit, hanya satu warna yang akan digunakan sampai orang tersebut berhasil menyelesaikan tugasnya.
Sumber Daya untuk Menggunakan Aktivitas Montessori untuk Lansia
- Aktivitas Berbasis Montessori untuk Penyandang Demensia oleh Cameron J. Camp tersedia di Amazon.
- Artikel The Montessori Foundation berjudul Lost Skills Come Back: Metode Montessori Membantu Pasien Alzheimer oleh Bea Mook.
Kegiatan untuk Lansia
Seiring dengan semakin populernya aktivitas Montessori untuk lansia, masyarakat akan menyadari nilai dan manfaat dari program ini. Banyak yang akan menginisiasi mereka ke lebih banyak fasilitas untuk membantu beberapa populasi lansia yang menderita demensia untuk mendapatkan kembali keterampilan yang hilang dengan rasa bermartabat dan bangga.