Tarian Tradisional Korea

Daftar Isi:

Tarian Tradisional Korea
Tarian Tradisional Korea
Anonim
penari Korea
penari Korea

Tarian tradisional Korea memiliki sejarah budaya dan cerita yang kaya yang berlanjut hingga saat ini di banyak wilayah di negara ini. Dari tarian rakyat kuno hingga gaya tarian modern, masyarakat Korea telah lama menganggap tarian sebagai bagian dari warisan budaya mereka.

Sejarah Tarian Tradisional Korea

Penggunaan tarian paling awal di Korea dimulai sekitar lima ribu tahun yang lalu dengan ritual perdukunan. Shamanisme menggabungkan kepercayaan dan praktik masyarakat adat di Korea, dan baik pandangan agama maupun gaya tarian merupakan hal yang unik di setiap desa pada tahun-tahun awal ini. Biasanya, setiap daerah memiliki dewa lokalnya sendiri, dan para Dukun bekerja sebagai bagian dari layanan pemakaman untuk membimbing roh ke surga. Tarian tersebut, seperti Tang'ol dari selatan, dikoreografikan dengan tujuan untuk menghibur dewa atau dewi.

Ketika kerajaan Korea kemudian muncul, tarian Korea didukung secara luas dan sangat dihormati oleh istana kerajaan, keluarga kerajaan Korea, dan lembaga pendidikan. Biasanya pemerintah bahkan mempunyai divisi tari resmi. Banyak tarian menjadi sangat populer lebih dari 1.000 tahun yang lalu. Ini termasuk:

  • Tarian hantu
  • Tarian kipas
  • Tarian biksu
  • Tarian penghibur

Banyak diantaranya, seperti tarian kipas, yang berakar pada tarian dukun asli. Saat ini, koreografi tarian tradisional Korea lainnya masih dibawakan oleh kelompok petani dan penari rakyat. Alat peraga sering digunakan untuk menonjolkan keindahan dan drama tarian Korea, dan segala sesuatu mulai dari topi hingga pedang dapat dilihat di atas panggung.

Gerakan Bercerita

Mayoritas tarian Korea yang dianggap tradisional memiliki semacam alur cerita yang mewakili kehidupan Korea. Misalnya saja dalam tarian Hantu, penari bertemu kembali dengan pasangannya yang telah meninggal, dan kemudian mengalami kesedihan dan kehilangan melalui perpisahan yang kedua. Sebaliknya, Great Drum Dance menampilkan drum yang lebih besar dari kehidupan yang seringkali lebih besar dari penarinya. Gendang tersebut melambangkan godaan seorang tokoh agama yang murni, misalnya seorang biksu Korea, dan akhirnya menyerah pada keinginan menabuh gendang tersebut.

Ketika Jepang memerintah Korea dari tahun 1910 hingga 1945, banyak dari tarian terkenal ini disingkirkan dari masyarakat dan dilupakan. Kebanyakan akademi tari ditutup, dan tradisi tari lokal melemah. Ketika Korea dibebaskan dari Jepang, sekelompok kecil penari menciptakan kembali koreografi tradisional berdasarkan apa yang diingat. Pada awalnya, tarian ini dilestarikan secara rahasia, dan akhirnya tarian tersebut menikmati kehidupan baru dalam budaya modern Korea. Aspek bercerita tetap lebih kuat dari sebelumnya, dan penari papan atas di Korea kini diberi kewajiban untuk mengajarkan tarian tradisional kepada siswa yang lebih muda.

Tarian mendongeng yang bertahan hingga saat ini antara lain:

  • Tarian sayap kupu-kupu yang berkibar
  • Tarian Phoenix
  • Tarian burung bulbul musim semi
  • Tarian yang menggambarkan wanita cantik memetik bunga peony
  • Tarian pedang
  • Aroma gunung menari
  • Tarian gendang
  • Tarian Barongsai
  • Pesta dansa berperahu
  • Permainan bola dansa
  • Menari untuk mendoakan kedamaian yang luar biasa
  • Tarian kemenangan
  • Tarian lingkaran para gadis
  • Tarian Petani
  • Tarian delapan biksu yang tidak layak
  • Tarian wanita tua

Tradisi Baru

Di luar bentuk tarian kuno mereka, yang telah diciptakan kembali dan dilestarikan, masyarakat Korea juga menikmati bentuk tarian umum. Hal ini terutama berlaku untuk tari modern, yang menikmati kesuksesan besar di Korea. Generasi pelajar tari saat ini sering mempelajari tari modern bersama dengan balet dan tarian rakyat, dan gerakan ini didirikan oleh Sin Cha Hong - koreografer terkenal dari Korea Selatan. Diakui sebagai artis penari terbaik nasional, ia mendirikan grup tari di New York City sebelum kembali ke Korea Selatan untuk membesarkan penari muda dari tanah airnya.

Penari Korea saat ini mempelajari tarian tradisional di sanggar lokal, serta belajar dari kerabat dan teman mereka yang lebih tua. Karena banyak tarian yang "diturunkan", anak-anak sekolah sering kali mempelajarinya sebagai persiapan untuk liburan dan festival, sedangkan bentuk tarian yang lebih formal seperti tari modern dan balet disediakan untuk pelajaran pribadi.

Meskipun banyak bentuk tarian baru yang ada dan berkembang di Korea, tarian tradisional masih dikenang dan dirayakan oleh banyak orang, dan merupakan bagian penting dari budaya dan sejarah tarian Asia.

Direkomendasikan: