Ada empat pola asuh utama yang dipelajari dalam psikologi, mulai dari permisif hingga otoriter. Semua gaya pengasuhan diketahui mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap anak-anak dan keluarga mereka, salah satunya adalah yang paling unggul dalam menunjukkan manfaat terbesar bagi perkembangan anak. Pola asuh otoritatif memungkinkan orang tua menemukan keseimbangan antara memberikan kasih sayang dan dukungan kepada anak sambil mempertahankan ekspektasi terhadap perilaku anak melalui aturan. Pola asuh ini memungkinkan orang tua dan anak bekerja sama mengkomunikasikan keinginan dan kebutuhannya agar terjalin rasa saling percaya dan hormat.
Apa Itu Pola Asuh Otoritatif?
Menurut American Psychological Association (APA), pola asuh otoritatif adalah gaya pengasuhan di mana, "Orang tua bersifat mengasuh, responsif, dan suportif, namun tetap menetapkan batasan tegas pada anak-anaknya." Dalam gaya pengasuhan ini, orang tua menjelaskan alasan di balik peraturan kepada anak, mendengarkan sudut pandang anak, namun tidak selalu harus mengubah peraturan karena hal tersebut. Hal ini melibatkan sikap orang tua yang mengasuh dan sangat responsif terhadap anak mereka sekaligus menetapkan batasan dan harapan yang jelas. Ini juga disebut sebagai pola asuh seimbang atau pola asuh mercusuar. Pola asuh otoritatif terdiri dari:
- Penerimaan tinggi terhadap anak Anda
- Tingkat kontrol perilaku yang tinggi
- Tingkat kontrol psikologis yang rendah
- Tingkat respons dan kehangatan yang tinggi terhadap anak Anda
- Mempromosikan otonomi anak
Manfaat Pola Asuh Otoritatif
Berbeda dengan pola asuh permisif atau otoriter, pola asuh otoritatif ternyata memiliki banyak manfaat bagi anak dan hubungan orang tua-anak secara keseluruhan. Menurut penelitian dari National Institutes of He alth (NIH), pola asuh otoritatif memberikan hasil yang paling sehat bagi anak-anak. Beberapa manfaat pola asuh otoritatif antara lain:
- Peningkatan tingkat kematangan
- Tingkat ketahanan lebih tinggi
- Peningkatan tingkat optimisme, kepercayaan diri, dan harga diri
- Tingkat kemandirian dan kompetensi sosial yang lebih tinggi
- Peningkatan prestasi akademik dan prestasi sekolah
- Tingkat regulasi emosi yang lebih tinggi, terutama dengan emosi negatif
- Peningkatan tingkat hasil kesehatan emosional dan mental yang positif
Contoh Pola Asuh Otoritatif
Setelah mempelajari manfaatnya, Anda mungkin bertanya-tanya seperti apa pola asuh otoritatif dalam praktiknya dan apa bedanya dengan gaya asuh lainnya, seperti otoriter, yang lebih berfokus pada aturan dan kepatuhan. Pola asuh otoritatif mungkin terlihat sedikit berbeda dari satu keluarga ke keluarga lain tergantung pada batasan dan ekspektasi unik Anda, namun akar dari kehangatan, daya tanggap, dan aturan harus tetap konsisten. Beberapa contoh pola asuh otoritatif adalah:
- Orang tua yang berwibawamembiarkan anak mereka membuat keputusan dan kesalahan sendiri serta mendukung mereka melalui kesempatan belajar, vs. Orang tua yang otoriter membuat semua keputusan untuk anaknya karena tidak percaya dengan penilaian anak.
- Orang tua yang berwibawamenaruh minat aktif pada minat anak mereka dan mendorong mereka untuk mengejarnya, vs. Orang tua yang otoriter mengarahkan anak mereka ke arah yang benar kegiatan yang selaras dengan tujuan pribadi mereka untuk anak tersebut.
- Orang tua yang berwibawamenghibur anak mereka ketika menghadapi konflik dan meminta dukungan orang tua, vs. Orang tua yang otoriter bersikap dingin terhadap anak mereka ketika mereka gagal sebagai hukuman.
- Orang tua yang berwibawamenetapkan harapan dan batasan yang jelas untuk anak mereka dan memastikan anak mereka memahami mengapa mereka berada di tempat tersebut, vs. Orang tua yang otoritermemberi anak mereka peraturan yang kaku dan berdasarkan rasa takut yang membatasi kemampuan mereka untuk tumbuh, atau kesempatan sosial dan akademis.
Cara Mempraktikkan Pola Asuh Otoritatif
Pengasuhan otoritatif adalah tentang menyeimbangkan pengasuhan dan kehangatan dengan menetapkan aturan yang jelas untuk membantu anak-anak tumbuh dan menjadi lebih mandiri. Ada banyak cara untuk memasukkan pola asuh otoritatif ke dalam kehidupan sehari-hari keluarga Anda dengan mengikuti gaya pengasuhan pokok.
Semangati dan Semangat Anak Anda
Menciptakan lingkungan yang hangat dan penuh pengasuhan bagi anak-anak adalah cara yang baik untuk memperkuat ikatan orang tua-anak dan menciptakan rasa aman dan dukungan dalam hidup mereka. Beberapa cara untuk membesarkan hati anak Anda adalah:
- Dorong mereka untuk mengikuti minat dan hasrat unik mereka.
- Dukung pilihan mereka secara aktif dengan menghadiri acara mereka, membantu mereka mengumpulkan persediaan, dan cara lain apa pun yang dapat Anda lakukan untuk terlibat dalam aktivitas mereka.
- Tegaskan anak Anda tentang kemampuannya dan beri tahu mereka bahwa Anda akan selalu ada untuk mereka andalkan jika mereka mau.
- Berkomunikasi secara terbuka dengan anak Anda dengan bersikap jujur dan rentan terhadap mereka untuk membangun hubungan baik dan memperkuat hubungan Anda.
Tetapkan Batasan yang Jelas
Salah satu aspek dari pola asuh otoritatif adalah memiliki tingkat kontrol perilaku yang tinggi. Artinya, orang tua didorong untuk menetapkan batasan, aturan, dan harapan yang jelas untuk dipatuhi oleh anak-anak mereka. Batasan-batasan ini harus ditetapkan untuk menjaga anak Anda tetap aman baik secara fisik maupun moral. Beberapa cara untuk menetapkan batasan yang jelas adalah:
- Jelaskan alasan di balik peraturan Anda kepada anak Anda.
- Beri anak Anda ruang untuk menentang beberapa aturan, namun ketahuilah bahwa Anda tidak perlu mengubahnya.
- Pastikan peraturan yang Anda terapkan memberikan manfaat bagi anak Anda dengan cara yang menjaga mereka tetap aman, namun tidak membatasi kemampuannya untuk tumbuh.
- Pastikan tindakan disipliner apa pun yang Anda ambil dimaksudkan untuk mendukung mereka, bukan menghukum mereka.
Berikan Otonomi pada Anak Anda
Cara lain untuk mempraktikkan pola asuh otoritatif adalah dengan memberikan otonomi pada anak Anda. Ini berarti memercayai anak Anda untuk mengambil keputusan sendiri, mengejar kepentingannya sendiri, dan mengikuti jalannya sendiri. Tampaknya sulit untuk melepaskan kendali atas anak Anda karena Anda berusaha melindungi mereka dengan segala cara, dan itu tidak masalah. Mungkin perlu waktu untuk membiasakan diri, namun ini akan membantu Anda dan anak Anda membangun kepercayaan dan berkomunikasi secara terbuka. Beberapa cara untuk memberikan otonomi pada anak Anda adalah:
- Biarkan anak Anda memilih ekstrakurikuler apa yang ingin ia ikuti.
- Dengarkan pemikiran, pendapat, dan sudut pandang anak Anda tanpa berusaha mengubahnya.
- Berikan privasi pada anak Anda dan hormati batasannya.
- Biarkan anak Anda membuat kesalahan dan belajar darinya saat mereka menjalani hidup.
Menjadi Orang Tua yang Berwibawa
Ada banyak manfaat yang terkait dengan pola asuh otoritatif yang terbukti membantu anak menjadi lebih mandiri dan pada akhirnya memperkuat hubungan orang tua-anak secara keseluruhan. Anda mungkin memutuskan bahwa menerapkan gaya pengasuhan otoritatif adalah pilihan yang tepat untuk Anda dan keluarga dan ingin mulai menerapkan beberapa komponen utamanya dalam kehidupan sehari-hari keluarga Anda. Ingatlah bahwa setiap transisi adalah sebuah kurva pembelajaran dan mungkin diperlukan waktu untuk merasakan manfaat penuhnya. Menemukan keseimbangan antara mengasuh dan menetapkan batasan adalah kunci untuk membantu anak dan keluarga Anda tumbuh bersama.