Membuat lilin untuk malam yang gelap adalah tugas tahunan di rumah tangga kolonial. Meskipun para penjajah sering kali membeli sumbu kapas, mereka biasanya membuat lilin yang cukup untuk bertahan sepanjang tahun.
Cara Pembuatan Lilin Kolonial
Lilin paling sering dibuat dengan cara dicelupkan pada masa kolonial di rumah tangga, terutama pada masa awal kolonial. Namun, pembuat lilin, atau pembuat lilin, juga mulai menggunakan cetakan.
Metode Celup
Proses mencelupkan lilin cukup mudah:
- Penjajah akan melelehkan bahan lilin, biasanya lemak, dalam ketel besar yang berisi air panas mendidih.
- Setelah lemaknya meleleh, mereka akan membuang lemaknya dan menaruhnya di panci lain untuk dicelupkan. Mereka mungkin juga menyaring lemak tersebut untuk menghilangkan lebih banyak kotoran.
- Mereka kemudian mengambil sumbu panjang (baik dibeli dari toko atau dipintal dari rami atau kapas) dan mengikatnya ke ujung tongkat. Biasanya mereka akan mengikat beberapa sumbu pada satu batang agar bisa mencelupkan beberapa lilin sekaligus.
- Setelah sumbu diikat, mereka akan mulai mencelupkan sumbu ke dalam lemak yang meleleh.
- Setelah lilin cukup besar, pembuat lilin (atau istri dan anak) akan menekan bagian bawahnya hingga rata lalu menggantung lilin hingga kering.
Lemak harus diaduk secara teratur, dan dibutuhkan sekitar 25 pencelupan untuk satu lilin utuh. Karena prosesnya cukup memakan waktu, para penjajah menyisihkan satu hari penuh untuk tugas tahunan ini. Prosesnya sama terlepas dari lilin yang digunakan.
Cetakan Lilin
Rumah tangga kolonial biasanya tidak menggunakan cetakan lilin. Cetakan hanya dapat membuat enam hingga delapan lilin sekaligus sehingga tidak praktis menggunakan cetakan untuk pembuatan lilin tahunan. Akibatnya, rumah tangga kolonial akan membeli lilin cetakan jika mereka punya cukup uang. Namun, proses pembuatannya sangat mirip:
- Chandler akan melelehkan bahan lilin dan menghilangkan kotoran.
- Dia akan memindahkan lilin yang meleleh ke dalam sesuatu yang memiliki cerat agar lebih mudah dituang.
- Dia kemudian menuangkan lilin ke dalam cetakan dan membiarkannya mengeras.
Di bawah ini adalah demonstrasi perlengkapan lilin kolonial yang digunakan dengan metode ini:
Lilin Terbuat Dari Apa
Ada empat bahan utama pembuatan lilin pada masa kolonial.
Lemak Daging Sapi dan Domba
Sebagian besar lilin pada zaman kolonial terbuat dari lemak, yaitu bahan hewani yang keras dan berlemak. Lilin terbaik dibuat dari setengah domba dan setengah lemak sapi. Meskipun Anda dapat menggunakan lemak apa pun, kombinasi ini memiliki bau paling sedikit dan paling baik terbakar tanpa tergagap. Terutama masyarakat miskin mungkin menggunakan lemak babi, namun hal ini tidak diinginkan karena baunya.
Lilin Lebah
Lilin lebah adalah bahan populer lainnya untuk pembuatan lilin pada akhir masa kolonial. Lilin lebah, seperti bayberry, jumlahnya tidak sebanyak lemak, tetapi menghasilkan lilin yang wangi. Bisa dibuat dengan cara dicelupkan atau dicetak.
Bayberry
Orang New England menemukan bahwa bayberry memiliki zat lilin dan sangat bagus untuk membuat lilin. Lilin bayberry tidak hanya berbau lebih enak daripada lilin lemak, tetapi juga secara alami berwarna hijau indah, sehingga cocok untuk dekorasi. Namun, dibutuhkan sekitar selusin pon bayberry untuk menghasilkan satu pon lilin. Akibatnya, orang cenderung menambahkan bayberry ke dalam lilin lemak mereka daripada hanya membuat lilin secara eksklusif dari bayberry.
Spermaceti
Lilin seragam pertama dibuat dari spermaceti, meskipun pembuat lilin membuat lilin cetakan dari bahan lain. Bentuk lilin yang dicetak seragam, sehingga terlihat lebih bagus; Namun lilin spermaceti menyala lebih terang dan kencang sehingga cenderung tidak kehilangan bentuknya. Chandler membuat lilin spermaceti dengan mengambil minyak ikan paus sperma yang mengkristal dan menuangkannya ke dalam cetakan lilin dan membiarkannya mengeras.
Peralatan
Penjajah tidak mempunyai banyak hal untuk dikerjakan, jadi peralatan yang diperlukan untuk membuat lilin dibuat seminimal mungkin.
- Ketel besar untuk melelehkan lilin dan air mendidih
- Dayung kayu untuk mengaduk
- Sumbu kapas - biasanya dibeli, namun penjajah dapat membuat sumbu buatan sendiri dengan memutar kapas pada roda
- Rak pengering memiliki beberapa rak untuk menampung banyak lilin
- Tongkat atau dahan panjang untuk mencelupkan beberapa lilin sekaligus agar pekerjaan lebih produktif
- Cetakan - pembuat lilin mungkin menggunakan cetakan untuk membuat lilin yang tampak seragam; terbuat dari timah atau kayu
Pembuatan Lilin Kolonial
Lilin merupakan kebutuhan mutlak pada masa kolonial karena merupakan cara utama untuk menerangi rumah. Pembuatan lilin adalah pekerjaan rumah tangga yang umum sampai lampu minyak ditemukan dan menjadi umum pada akhir abad ke-18. Bahkan setelah lampu minyak muncul, para penjajah terus membuat lilin hanya karena mereka menganggapnya indah.