Manusia itu luar biasa unik, jadi tidak mengherankan jika setiap orang belajar dengan cara yang berbeda. Apa yang berhasil untuk satu anak belum tentu berhasil untuk anak berikutnya. Meskipun informasi yang diterima manusia mungkin sama, cara terbaik manusia memproses informasi tersebut berbeda-beda tergantung pada beberapa faktor, termasuk gaya belajar mereka. Ketahui gaya belajar apa yang paling cocok untuk anak Anda, sehingga apa pun mata pelajaran atau topiknya, mereka dapat mengakses informasi dengan mudah dan efisien, melalui metode belajar pilihan mereka.
Tujuh Gaya Belajar yang Diakui
Saat ini ada tujuh gaya belajar yang dikenal, dan sebagian besar pelajar tertarik pada kombinasi gaya-gaya ini, bukan hanya satu cara belajar. Mengetahui gaya belajar seseorang dan bagaimana menerapkannya di dunia nyata dapat membantu mereka menjadi pembelajar terbaik.
Gaya Belajar Visual
Pembelajar visual sangat bergantung pada apa yang mereka lihat. Mereka tertarik pada gambar dan gambar, peta dan grafik. Selain mengumpulkan informasi paling baik dengan menggunakan mata, mereka juga lebih suka menggambar dan menulis informasi. Warna dan bentuk adalah alat yang diandalkan oleh pelajar visual untuk membantu mereka menyortir dan mengatur informasi yang ingin mereka simpan.
Karakteristik Pembelajar Visual
Pembelajar visual sering kali memiliki karakteristik umum yang membedakan mereka dari kelompok pembelajar lainnya. Pelajar ini cenderung:
- Menggambar, mencorat-coret dan membuat sketsa sebagai sarana menata pemikirannya
- Tampak waspada dan jeli terhadap pihak yang menyebarkan informasi
- Berhati-hatilah dan jangan mudah terganggu
- Lebih suka petunjuk arah dalam bentuk tertulis
- Perhatikan informasi kode warna
Strategi Pembelajaran untuk Membantu Pembelajar Visual Anda
Jika Anda memiliki pelajar visual di rumah atau di kelas, ada aktivitas tertentu yang dapat Anda sertakan dalam pembelajaran mereka untuk membantu mereka menafsirkan informasi sebaik mungkin.
- Jika bekerja di dalam kelas, tempatkan pembelajar visual di depan kelas yang paling dekat dengan informasi tertulis.
- Manfaatkan peta, grafik, bagan, dan representasi visual informasi lainnya.
- Pisahkan informasi tertulis menjadi beberapa bagian berkode warna.
- Anak yang lebih besar dapat menggunakan stabilo berwarna untuk menyortir informasi.
- Flashcard adalah alat yang berguna untuk pembelajar visual.
Gaya Belajar Kinestetik
Pembelajar kinestetik, juga disebut pembelajar taktil, adalah mereka yang suka bergerak dan menyentuh benda. Mereka mengalami informasi dengan terlibat secara fisik dengannya. Mereka menyentuh, memanipulasi, dan memindahkan benda-benda untuk mempelajari konsep yang diajarkan dengan sebaik-baiknya. Siswa praktik langsung ini merupakan lima persen dari populasi.
Karakteristik Pembelajar Kinestetik
Pembelajar ini sedang bepergian, jadi Anda mungkin melihat mereka lebih banyak bergerak dibandingkan dengan jenis pelajar lainnya. Pembelajar taktil:
- Memilih untuk bekerja dengan tangan mereka
- Memperlihatkan energi fisik dengan bagian tubuh mereka (Mereka menggoyangkan kaki, menggerakkan jari, dan meregangkan bagian tubuh).
- Seringkali memiliki sifat kepribadian yang ramah dan menarik
- Cenderung menyentuh permukaan dan benda di sekitarnya
Strategi Pembelajaran untuk Membantu Pembelajar Kinestetik Anda
Jika Anda ingin membantu penggerak dan pengguncang Anda mempelajari sesuatu, beberapa strategi dirancang khusus untuk menjangkau pembelajar kinestetik.
- Jauhkan area pembelajaran dari kekacauan, karena pelajar cenderung gelisah dan menjelajahi materi yang tidak relevan sekalipun di dekatnya.
- Berikan kesempatan istirahat belajar dimana anak dapat bergerak bebas.
- Izinkan mode belajar yang tidak mengharuskan duduk.
- Gunakan manipulatif dalam pembelajaran.
- Ciptakan peluang untuk bermain peran jika memungkinkan.
- Manfaatkan proyek seni, menelusuri kata dengan jari, bertepuk tangan suku kata saat mengajarkan pelajaran literasi.
- Buat pertunjukan boneka untuk menggabungkan gerakan, seni, dan informasi.
Gaya Belajar Aural
Pembelajar aural atau auditori-musikal lebih suka mendengar informasi daripada melihat atau memanipulasinya secara fisik. Mereka sering kali memiliki bakat dalam bidang musik, dan merupakan anak-anak yang Anda lihat sedang bersenandung atau mengulangi informasi kepada dirinya sendiri.
Karakteristik Pembelajar Aural
Selain bersenandung sendiri atau mengulangi informasi, pembelajar aural menunjukkan beberapa kualitas dan karakteristik berikut:
- Dapat dengan mudah terganggu, terutama oleh kebisingan latar belakang
- Fasih
- Memiliki bakat untuk bercerita
- Cenderung mengingat nama daripada wajah
- Sering ngomong sendiri
- Memiliki kemampuan untuk memasukkan nada, melodi, ritme, dan hal lain yang berhubungan dengan musik
Strategi Pembelajaran untuk Membantu Pembelajar Aural Anda
Pembelajar aural, atau pembelajar auditori, akan menyerap informasi yang diucapkan atau dinyanyikan dengan suara keras. Gabungkan strategi belajar dan belajar yang berfokus pada suara, bukan visual.
- Berikan arahan dan soal tes secara lisan, atau pasangkan informasi tertulis dengan informasi lisan.
- Pastikan pelajar ini dekat dengan pembicara mana pun.
- Buat sajak dan lagu untuk mempelajari informasi baru.
- Rekam pelajaran yang diucapkan secara lisan, sehingga pelajar secara audio dapat memutar ulang rekaman tersebut.
- Bacalah dengan lantang bila memungkinkan.
Gaya Belajar Sosial
Anak-anak ini menyukai situasi kelompok! Mereka lebih suka bekerja dengan orang lain daripada belajar sendirian. Banyak pelajar sosial yang memiliki kualitas kepemimpinan, namun ada pula yang tidak memiliki sifat ini. Ada kesalahpahaman bahwa anak-anak ini adalah makhluk sosial dan ekstrover. Gaya belajar tidak serta merta dikaitkan dengan menjadi orang yang ekstrovert atau orang yang suka bersosialisasi. Sebaliknya, ini menyoroti lingkungan tempat anak-anak belajar dengan baik. Anda bisa menjadi pembelajar yang introvert, tetapi simpan informasi paling baik dalam lingkungan kelompok di mana informasi dibagikan dan/atau dikerjakan sambil mendengarkan.
Karakteristik Pembelajar Sosial
Mereka yang dianggap sebagai pembelajar sosial, atau pembelajar interpersonal, lebih memilih lingkungan sosial daripada pekerjaan mandiri. Mereka mungkin ramah atau sebaliknya. Terlepas dari itu, mereka memilih untuk mendengar dan menyerap informasi dalam kelompok. Orang dengan gaya belajar ini sering kali:
- Komunikator yang baik
- Berempati secara alami
- Pendengar yang baik
- Berteman dan menjaga hubungan sosial dengan mudah
Strategi Pembelajaran untuk Membantu Pelajar Sosial Anda
Ingatlah bahwa pelajar sosial dapat menjadi makhluk sosial yang siap untuk berbagi dengan suara keras dan berkomunikasi dengan anggota kelompok secara verbal, atau mereka dapat menjadi lebih tertutup dan menerima informasi dengan mendengarkan teman-temannya dalam lingkungan kelompok. Oleh karena itu, strategi untuk pembelajar sosial bisa berbeda-beda, dan apa yang berhasil untuk satu tipe pembelajar sosial mungkin tidak bermanfaat bagi tipe pembelajar sosial lainnya. Para pembelajar ini terutama membutuhkan banyak cara belajar yang dimasukkan ke dalam aktivitas, namun faktor yang umum adalahlingkungan Lingkungan belajar tetap bersifat sosial.
- Buat grup saat mengerjakan soal atau mendiskusikan topik pembelajaran.
- Izinkan sesi belajar berpasangan.
- Izinkan kelompok untuk menyertakan kesempatan berbicara dan mendengarkan.
- Buat beberapa peran dalam kelompok untuk mengakomodasi berbagai jenis pembelajar sosial.
- Lakukan diskusi seluruh kelas di mana siswa dapat berbagi secara lisan atau mendengarkan ide teman sekelas.
- Jika bekerja dengan pembelajar sosial di rumah, lakukan diskusi, mainkan permainan interaktif, manfaatkan teknologi untuk terhubung dengan teman dan pelajar yang memiliki pemikiran serupa.
Gaya Belajar Soliter
Pembelajar soliter lebih suka belajar mandiri dari orang lain. Mereka juga bisa menjadi pembelajar visual, auditori, fisik, verbal, atau logis. Tipe pelajar ini banyak berpikir dan memproses di antara telinganya. Siapa pun yang mengawasi pendidikannya harus memiliki sarana untuk melapor masuk dan memastikan informasi diproses dengan benar.
Karakteristik Pelajar yang Menyendiri
Pembelajar soliter memiliki gaya belajar yang memungkinkan mereka mempelajari informasi secara mandiri dari orang lain. Mereka sering kali memiliki karakteristik seperti:
- Menikmati aktivitas yang bisa dilakukan sendiri, seperti membuat jurnal, menggambar, dan membaca
- Sifat mandiri
- Berorientasi pada tujuan
- Perencana
- Introspeksi
Strategi Pembelajaran untuk Membantu Pembelajar Soliter Anda
Saat bekerja dengan pelajar soliter, terhubunglah dengan mereka dengan memeriksa untuk memastikan mereka menyimpan informasi yang Anda ajarkan.
- Sediakan ruang tenang bagi pelajar ini untuk bekerja.
- Memiliki sarana untuk memeriksa melalui karya pendengaran atau tulisan, sehingga Anda dapat memastikan pembelajaran terjadi.
- Beri mereka waktu dan peringatan sebelum melakukan sesi pemeriksaan verbal.
- Berikan berbagai kesempatan kepada mereka untuk berbagi pembelajarannya dengan Anda. Bisa melalui diskusi, seni, desain, atau karya tulis. Pembelajar yang sendirian dapat tertarik pada cara belajar lainnya (visual, auditori, atau sebaliknya).
- Mintalah mereka menyimpan buku catatan tentang pekerjaan dan pemikiran mereka sehingga Anda dapat meninjaunya.
- Ciptakan peluang untuk menggabungkan pembelajaran soliter dengan mode pembelajaran yang lebih menantang (mungkin sesuatu yang bersifat sosial). Lakukan diskusi buku di mana Anda dan pelajar yang sendirian membaca satu bab secara mandiri dan kemudian melakukan diskusi singkat mengenai masalah tersebut. Hal ini memungkinkan mereka untuk memanfaatkan kekuatan mereka dan mendorong mereka untuk mencoba sesuatu yang berbeda.
Gaya Belajar Verbal
Pembelajar verbal merespons informasi lisan. Mereka menyukai diskusi dan debat serta berkomunikasi melalui berbicara dan menulis.
Karakteristik Pembelajar Verbal
Pembelajar verbal adalah keajaiban kata. Secara alami, mereka cenderung:
- Gunakan kata-kata dan diskusi
- Memiliki banyak kosakata
- Bicaralah
- Jadilah sosial dan menarik
Strategi Pembelajaran untuk Membantu Pembelajar Verbal Anda
Anak-anak yang memiliki gaya belajar verbal yang kuat mungkin mendapat manfaat dari aktivitas yang dapat mengembangkan kegemaran mereka terhadap kata-kata.
- Gunakan diskusi, debat, dan permainan peran
- Mainkan permainan kata, gunakan sajak, akronim, dan perangkat pneumonia
- Membaca dengan lantang bersama pelajar
- Bacakan tulisan mereka dengan lantang
Gaya Belajar Logis
Pembelajar yang logis menyukai jawaban yang konkret. Karena kebutuhan akan warna hitam dan putih, mereka cenderung tertarik pada mata pelajaran matematika dan sains. Meskipun kemampuan logika yang kuat merupakan suatu aset, hal ini dapat menjadi kunci untuk membantu pelajar mempelajari mata pelajaran lain yang mungkin tidak mudah bagi mereka.
Karakteristik Pembelajar Logis
Pembelajar logis adalah mereka yang menyukai hal-hal yang absolut. Mereka menghargai jawaban atas pertanyaan mereka, terutama pertanyaan tertutup yang memberi mereka jawaban atas pertanyaan. Pelajar ini:
- Memiliki sifat hitam putih
- Nikmati subjek yang memungkinkan akhir dan jawaban konkret
- Lebih memilih materi yang realistis daripada fiksi
- Tertarik pada pertanyaan tertutup
- Bersifat investigasi
- Nikmati aturan, langkah, dan prosedur
Strategi Pembelajaran untuk Membantu Pembelajar Logis Anda
Untuk membantu para siswa memperluas pembelajaran mereka dan memperoleh pengetahuan serta kepercayaan diri dalam bidang yang tidak mudah bagi mereka:
- Mengerjakan materi pelajaran literasi dan seni.
- Memanfaatkan materi fiksi.
- Gunakan pertanyaan terbuka yang memungkinkan terjadinya diskusi dan dialog.
- Mintalah mereka mengungkapkan ide dan jawaban secara verbal.
- Mengerjakan tugas menulis kreatif (seringkali di luar zona nyamannya).
- Diskusikan ide gambaran besar (tantangan lain bagi pelajar yang kuat dalam bidang logika).
Keterbatasan Gaya Belajar
Penelitian terbaru menyimpulkan bahwa mengajar anak-anak menggunakan satu gaya belajar tertentu tidak memberikan manfaat jangka panjang seperti yang diperkirakan sebelumnya. Berpegang teguh pada apa yang Anda anggap sebagai gaya belajar pilihan Anda dapat menciptakan keterbatasan bagi individu, memberikan mereka keyakinan yang salah bahwa mereka tidak dapat belajar dengan cara yang bukan gaya belajar pilihan mereka. Pendidik dan orang tua tetap dapat mempertimbangkan gaya belajar, namun yang terbaik adalah memberikan informasi kepada manusia dalam beberapa cara, sehingga mereka dapat mengaksesnya menggunakan banyak metode dan indra.
Yang terpenting, Ciptakan Cinta Belajar
Anda bisa mendapatkan ide terbaik tentang gaya belajar yang disukai, penyebaran materi pelajaran yang sangat baik, aktivitas dan ide bagus untuk membantu siswa terlibat, dan materi terbaik yang bisa dibeli dengan uang, tapi itu tidak akan membawa Anda jauh jika anak-anak jangan mengembangkan kecintaan belajar. Ajari siswa bahwa belajar itu menyenangkan, mengasyikkan, dan penuh kemungkinan sejak usia muda. Kecintaan pada pengetahuan, motivasi, dan keinginan untuk belajar akan membawa kemajuan bagi setiap anak, apa pun gaya belajarnya.