Orang tua selalu mengatakan bahwa mereka tidak memiliki anak kesayangan, dan semua anak mereka setara di mata mereka. Apakah ini benar? Apakah orang tua memendam perasaan yang lebih kuat terhadap satu anak dibandingkan anak lainnya? Jika orang tua memang memiliki anak kesayangan dalam keluarga, apa dampak dari pilih kasih, dan bagaimana keluarga menavigasi konsep ini?
Mengapa Beberapa Anak Lebih Disukai Dibandingkan Yang Lain
Alasan mengapa pilih kasih sangat luas dan bervariasi dari satu keluarga ke keluarga lainnya. Beberapa orang tua tertarik pada satu anak dibandingkan anak lainnya. Mungkin anak ini memiliki watak yang menyenangkan, atau mereka memiliki banyak kesamaan dengan orang tuanya, sehingga membuat ikatan dan hubungan menjadi proses yang sederhana dan menyenangkan. Apapun masalahnya, banyak keluarga yang memiliki anak kesayangan. Sebuah studi yang meneliti pilih kasih dalam keluarga diterbitkan dalam Journal of Family Psychology. Penelitian ini mengamati 384 keluarga, dan menemukan bahwa di antara keluarga-keluarga tersebut, 74% ibu dan 70% ayah menunjukkan tingkat perlakuan istimewa terhadap satu anak dibandingkan anak lainnya.
Mengetahui bahwa sikap pilih kasih sangat menonjol, penting untuk memahami dampak negatif sikap pilih kasih pada anak-anak dan cara untuk menutupi sikap pilih kasih jika Anda mengalaminya.
Efek Negatif Menjadi Anak Kesayangan
Menjadi anak kesayangan mungkin terasa menyenangkan bagi anak-anak ketika mereka masih kecil, namun tumbuh dengan beban berat dapat menimbulkan efek negatif jangka panjang.
Menjalani Hidup untuk Orang Tua, Bukan Diri Sendiri
Ketika anak kesayangan ingin terjun ke dunia nyata dan melakukan sesuatu yang baru, berani, dan semuanya untuk dirinya sendiri, mereka akan sering berpikir: apa pendapat orang tua saya tentang hal ini? Akankah mereka menyetujuinya? Marah? Apakah saya akan kehilangan status anak kesayangan saya? Kekhawatiran tentang hal-hal seperti itu dapat menghambat kemampuan mereka untuk mencoba hal-hal baru, mengambil risiko, dan tumbuh menjadi pribadi yang unik. Mereka cenderung bermain aman dan mengikuti aturan orang tua mereka, melakukan apa yang diharapkan dari mereka, bahkan ketika hati mereka mengatakan sebaliknya.
Bergantung pada Dunia
Ketika orang tua siap membantu anak mereka, mereka tumbuh dengan keyakinan bahwa dunia akan siap melayani mereka, seperti yang dilakukan orang tua mereka selama tahun-tahun pertumbuhan mereka. Anak-anak kesayangan mungkin menerima kebangkitan kasar dari dunia nyata, yang tidak percaya pada pemberian gratis.
Sebagai perbandingan, anak-anak yang tumbuh dalam bayang-bayang keluarga kesayangan akan mengembangkan ketahanan dan kemampuan untuk menjaga diri mereka sendiri. Sikap ini bermanfaat bagi mereka di masa dewasa, karena mereka sudah tahu cara menjaga diri dan tidak menunggu seseorang melakukan segalanya untuk mereka atau menyetujui pilihan mereka.
Rasa Berhak
Ketika Anda menjalani masa muda dengan keyakinan bahwa Anda adalah anak emas, sikap itu sering kali diterjemahkan ke dalam masa dewasa. Anak-anak yang menjalani hidup dengan berpikir bahwa mereka adalah favorit dan mereka tidak bisa berbuat salah, menjalani hidup dengan rasa berhak yang disalahartikan. Karakteristik ini kemungkinan besar akan berdampak negatif pada mereka saat mereka lahir dan berada di lingkungan di mana tidak ada seorang pun yang benar-benar peduli bahwa mereka adalah anak kesayangan ibu atau ayah.
Menyembunyikan Favoritisme Dalam Keluarga Anda
Mengakui adanya pilih kasih adalah hal pertama yang harus dilakukan. Mengetahui apa yang harus dilakukan dengan sikap pilih kasih adalah langkah selanjutnya yang lebih menantang.
Akui Pada Diri Sendiri
Anda tidak dapat mengatasi pilih kasih sampai Anda mengenalinya, jadi lakukanlah hal itu terlebih dahulu. Perhatikan bahwa Anda memiliki perasaan yang berbeda-beda terhadap setiap anak Anda dan ingatkan diri Anda bahwa hal ini bukanlah hal yang aneh. Mengutamakan satu anak dibandingkan anak lainnya bukan berarti Anda tidak menyayangi semua anak Anda, dan Anda dapat melakukan berbagai hal untuk memperbaiki sikap Anda terhadap anak Anda.
Berhenti Membandingkan
Membandingkan menyebabkan perasaan tidak mampu. Seringkali, orang tua menggunakan perbandingan untuk memperjelas suatu hal kepada anak, atau dengan harapan dapat memotivasi mereka untuk memperjuangkan apa yang dianggap "lebih baik" oleh orang tua. Hal ini sering kali mengakibatkan kebalikan dari niat dan membuat anak yang dibandingkan dengan saudaranya yang berprestasi merasa kurang.
Jadilah Orang Tua, Bukan Hakim
Anda adalah orang tua mereka, bukan hakim ketua. Saat anak-anak bertanya siapa yang tercantik di antara mereka semua, tetaplah bungkam. Jangan memilih pekerjaan atau prestasi satu anak dibandingkan yang lain, karena tidak ada gunanya mengadu domba anak-anak. Beri tahu anak-anak yang menanyakan siapa di antara mereka yang lebih baik dalam membuat roti, artis yang lebih baik, atau murid yang lebih baik, bahwa mereka berdua luar biasa, berbeda, dan unik dalam caranya masing-masing, namun sama-sama berbakat.
Bersantai dengan Semangat Kompetitif
Sedikit persaingan yang sehat baik untuk semangat, kata orang tua, namun terlalu banyak persaingan dalam keluarga akan memaksa pilih kasih, terutama ketika satu anaklah yang menjadi pemenang. Anak-anak membutuhkan harga diri mereka yang dibangun dan dipelihara, bukan dikekang dan dipertanyakan. Dalam keluarga, semua orang adalah pemenang. Jika Anda adalah orang yang kompetitif dan menyukai kompetisi keluarga, sebaiknya anak Anda terbiasa mendengar kata-kata, "Ini seri lagi." Kamu tetap bisa memainkan game kompetitif, tapi tidak harus memiliki juara.
Temukan Cara untuk Terhubung dengan Setiap Anak Anda
Mungkin lebih mudah terhubung dengan satu anak dibandingkan anak lainnya karena Anda berdua memiliki banyak kesamaan. Jika Anda menyadari bahwa ini masalahnya, pastikan untuk meluangkan waktu bersama masing-masing anak Anda secara individu, melakukan apa yang mereka suka. Datanglah ke wilayah mereka dan benamkan diri Anda dalam minat mereka. Mereka akan mencintai dan menghormati Anda karenanya, dan Anda akan merasa seperti ibu atau ayah yang baik karena telah mengembangkan diri Anda sedemikian rupa.
Jaga Pujian Positif Secara Luas dan Konsisten
Orang tua bahkan tidak menyadari ketika seorang anak menerima semua pujian verbal. Anak-anak yang berperilaku baik menerima banyak “pekerjaan bagus” dan “kamu anak yang baik” dari orang tuanya, sementara anak-anak yang nakal mendapat semua teguran dan koreksi verbal. Sadarilah hal ini. Jika Anda mempunyai anak yang tampaknya sulit untuk dipuji, berusahalah semaksimal mungkin untuk menganggap mereka baik. Terus berikan pujian positif, tetap adil, dan tetap konsisten.
Jangan Mendahulukan Anak
Tidak ada anak di keluarga Anda yang boleh berdiri lebih tinggi dari saudara mereka. Hindari mengatakan hal-hal seperti:
- Adikmu sedang membaca saat kelas empat di taman kanak-kanak.
- Adikmu masuk tim bisbol perjalanan pada percobaan pertamanya.
- Semua anak lain sudah bisa mengikat tali sepatu mereka pada usia ini.
Membuat seorang anak merasa seolah-olah mereka adalah kambing hitam yang kinerjanya buruk berdampak buruk bagi persepsi dirinya. Hal ini juga membuat anak di sisi lain perbandingan berpikir bahwa mereka lebih baik daripada saudaranya, sehingga menciptakan dinamika yang tidak diinginkan atau dibutuhkan oleh keluarga mana pun.
Berkomunikasi Dengan Anak Saat Mereka Menghadapi Anda
Anak Anda memperhatikan bahwa Anda menghabiskan lebih banyak waktu dengan saudaranya, dan mereka memberanikan diri untuk menanyakan hal tersebut kepada Anda. Penanganan situasi seperti ini perlu dilakukan dengan bijaksana dan bijaksana. Masuki percakapan ini dengan anggun, tenang, dan penuh kasih sayang.
- Bersandar pada fakta. Jelaskan mengapa seorang anak begadang atau anak lain mempunyai telepon. Biasanya alasannya cukup logis dan rasional.
- Akui apa yang mereka perhatikan. Ya, Anda menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak yang berbeda karena Anda berdua suka berbelanja. Ingatkan mereka bahwa mereka boleh datang kapan saja, dan Anda akan menyukainya.
- Minta bantuan mereka. Jika seorang anak sulit diajak menjalin ikatan karena perilakunya, mintalah bantuan mereka. Beri tahu mereka bahwa pertengkaran, pertengkaran, dan sikap membuat mereka sulit menghabiskan waktu bersama dan bahwa Anda bersedia membantu mereka mengatasi hal tersebut jika mereka dapat menemui Anda di tengah jalan.
- Yakinkan, jamin, jamin. Ingatkan mereka berulang kali bahwa terlepas dari apa yang mereka lihat atau kombinasi keluarga yang berjalan secara organik, semua orang di rumah dicintai dan dihargai secara setara.
Favoritisme: Tidak Selalu Sepihak
Kapan pun Anda mulai merasa bersalah karena mungkin memberikan perhatian lebih kepada satu anak dibandingkan anak lainnya, ingatlah bahwa mereka mungkin memiliki orang tua favorit, dan mungkin itu bukan Anda! Sama seperti orang tua yang terkadang merasa tertarik pada salah satu anaknya, anak-anak juga cenderung merasa lebih tertarik pada salah satu orang tua atau pengasuhnya. Pada akhirnya, yang bisa kamu lakukan hanyalah menyadari kapan sikap pilih kasih mulai meningkat, melakukan apa yang kamu bisa untuk meredamnya, dan terus melakukan yang terbaik untuk menyamakan kedudukan.