Terapi keluarga adalah suatu bentuk konseling yang ditujukan bagi keluarga yang mungkin berjuang dengan berbagai masalah yang mempengaruhi unit keluarga. Meskipun ada banyak jenis teknik terapi keluarga yang dapat dipilih, perlu diingat bahwa salah satu faktor terpenting dalam terapi adalah menemukan terapis yang dapat membangun hubungan baik dengan seluruh keluarga.
Jenis Terapi Keluarga
Ada banyak jenis teknik terapi keluarga yang bisa dipilih. Saat memilih terapis, pastikan untuk menemukan seseorang yang ahli dalam bidang yang menjadi perhatian khusus keluarga Anda. Meskipun beberapa terapis mengikuti satu teknik tertentu, banyak terapis memilih untuk menggunakan lebih banyak pendekatan eklektik. Ini berarti bahwa mereka dapat mengambil latihan dan perspektif dari beberapa teknik terapi untuk memenuhi kebutuhan spesifik klien mereka. Dalam terapi keluarga, terapis keluarga:
- Ajukan pertanyaan untuk mengenal setiap anggota keluarga
- Amati dan dokumentasikan siapa yang berpartisipasi, siapa yang tidak berpartisipasi, gaya komunikasi, serta dinamika kekuasaan yang dapat diamati
- Gunakan sesi terapi keluarga sebagai mikrokosmos tentang bagaimana keluarga berinteraksi di rumah dan di dunia
- Diagnosis anggota keluarga jika ada
- Berikan psikoedukasi untuk membantu keluarga lebih memahami situasi atau pola
- Berikan sumber daya dan rujukan yang bermanfaat
- Dapat memberikan latihan kepada keluarga untuk dilakukan di rumah dan/atau dalam sesi terapi
- Dapat bertemu dengan subkelompok atau individu berbeda dalam keluarga untuk menilai keseluruhan unit keluarga dengan lebih baik
- Memperlakukan seluruh unit keluarga sebagai klien
- Berbagi pengamatan dengan keluarga mengenai pola tidak sehat atau perilaku yang menyebar dan memberikan ruang bagi keluarga untuk mencari solusi yang mungkin
Terapi Keluarga Perilaku Kognitif
Terapi keluarga perilaku kognitif berpendapat bahwa pikiran, emosi, dan perilaku setiap anggota keluarga berdampak satu sama lain secara siklis yang mengarah pada keyakinan inti yang negatif. Keyakinan inti dapat berupa keyakinan negatif yang disadari dan tidak disadari yang diyakini benar oleh setiap anggota keluarga tentang diri mereka sendiri. Keyakinan inti ini berinteraksi dengan pola siklus setiap individu dan selanjutnya berdampak pada interaksi dengan anggota keluarga lainnya. Misalnya:
- Saudara 1 (keyakinan inti- Aku sendirian): Pikir: Aku lapar; Perilaku: Saya akan membuatkan diri saya camilan; Emosi: netral
- Saudara 2 (keyakinan inti- Saya tidak mudah dicintai): Pemikiran: Mengapa Saudara 1 tidak membuatkan saya camilan juga; Perilaku: Menjauhkan diri; Emosi: Kesal, jengkel
- Saudara 1: Berpikir: Saudara 2 bertingkah kesal tapi tidak mengatakan alasannya; Perilaku: Abaikan mereka; Emosi: Kesal, terisolasi
Dengan pola interaksi ini, Anda dapat melihat bahwa setiap saudara kandung berpikir dan berperilaku dengan cara yang menegaskan keyakinan inti negatif mereka. Terapis akan membantu saudara kandung ini dalam mengidentifikasi pola individu mereka, serta membantu mereka menghubungkan bagaimana pola individu mempengaruhi perlakuan mereka terhadap satu sama lain. Menyadari pola interaksi yang tidak sehat berarti kini ada ruang untuk memutus siklus ini dan menciptakan siklus yang lebih sehat. Ini juga berarti ada ruang untuk menantang keyakinan inti yang negatif.
Kelebihan CBT Keluarga
Kelebihan CBT untuk keluarga:
- Setiap individu berupaya mengembangkan dirinya sendiri sebagai sarana untuk membantu keluarga.
- Karena terapi berfokus pada solusi, terapi ini mungkin singkat.
- Terapi perilaku kognitif (CBT) mengajarkan strategi yang dapat berguna dalam bidang kehidupan lainnya.
- Mengajar setiap anggota keluarga cara mengamati perilaku mereka sendiri, bagaimana perilaku dan pikiran mereka berdampak pada emosi mereka, dan bagaimana hal ini berdampak pada anggota keluarga lainnya.
- Terapis sangat langsung dan membimbing.
Kekurangan CBT untuk Keluarga
Kekurangan CBT untuk keluarga:
- Setiap individu harus berkomitmen untuk bersikap terbuka dan memeriksa perilakunya sendiri.
- Mungkin terlalu banyak pekerjaan rumah bagi sebagian keluarga (menjurnal, merekam pikiran).
- Tidak mendalami proses emosional.
- Tidak membahas masalah generasi yang lebih dalam.
- Sangat terstruktur.
- Sebagian besar berfokus pada tujuan yang terukur.
- Terapis sangat langsung dan membimbing.
Terapi Keluarga Sistemik
Dalam terapi keluarga sistemik, diagnosis kesehatan mental individu atau perilaku tidak sehat dipandang sebagai gejala seluruh unit keluarga, dan anggota keluarga secara tidak sadar berperilaku sedemikian rupa sehingga pola tidak sehat ini terus berlanjut. Mengubah struktur keluarga, pola kepercayaan, dan interaksi diyakini dapat membuat seluruh keluarga menjadi lebih sehat. Misalnya, jika seorang remaja berjuang melawan penyalahgunaan narkoba, hal ini tidak dipandang sebagai masalah individu, melainkan merupakan gejala dari masalah keluarga yang lebih besar yang hanya dapat diselesaikan oleh seluruh unit sambil bekerja sama.
Kelebihan Terapi Keluarga Sistemik
Kelebihan terapi keluarga sistemik:
- Salah tidak pernah ditimpakan dan tidak ada identifikasi langsung dari satu akar penyebab masalah apa pun.
- Seluruh keluarga mengikuti terapi bersama secara berkelompok, sehingga menjadi pengalaman bersama.
- Terapis tidak diberi peran sebagai ahli, namun bertindak sebagai katalis bagi perubahan keluarga itu sendiri.
Kontra Terkait Dengan Terapi Keluarga Sistemik
Kekurangan terapi keluarga sistemik:
- Komitmen waktu bisa jadi tinggi.
- Setiap orang harus menerima pendekatan ini agar bisa berhasil. Misalnya, jika seseorang menolak untuk melihat unit keluarga sebagai sesuatu yang tidak sehat, namun hanya menyalahkan satu orang saja, maka terapi akan menjadi lebih menantang.
- Seluruh kelompok harus bersedia berpartisipasi.
- Terapis kurang langsung dan mungkin mengajak keluarga untuk duduk bersama dengan pikiran dan emosi mereka.
Terapi Keluarga Struktural
Terapi keluarga struktural memandang masalah individu atau diagnosis kesehatan mental sebagai gejala unit keluarga yang tidak berfungsi. Tujuan terapi keluarga struktural adalah mengubah seluruh struktur keluarga dengan berfokus pada komunikasi yang sehat dan menetapkan batasan yang tepat. Misalnya, jika ada banyak anak dalam rumah tangga dan hanya satu orang tua yang tampaknya dapat mengasuh anak mereka dengan baik, maka tujuan dari keluarga ini mungkin adalah untuk menyelaraskan kembali kedua orang tua di puncak hierarki struktural keluarga, sehingga keduanya setara. kekuatan sebagai orang tua, dan kekuatan lebih dari anak-anaknya.
Pro dan Kontra Terapi Keluarga Struktural
Kelebihan terapi keluarga struktural:
- Terapis sangat lugas dan bahkan akan mengubah dinamika kekuatan dengan memihak seseorang untuk sementara waktu untuk menyampaikan maksudnya.
- Sangat cocok untuk keluarga dengan anak-anak yang menunjukkan perilaku tidak sehat.
- Menantang pola keluarga yang negatif sebagai sarana untuk membantu semua orang.
- Membantu mengubah dinamika keluarga demi keberlanjutan jangka panjang.
- Bermanfaat bagi orang tua yang merasa kesulitan dalam mengasuh anak.
Kekurangan terapi keluarga struktural:
- Menggunakan intervensi aktif seperti permainan peran, yang memerlukan partisipasi aktif dari setiap anggota, yang mungkin membuat sebagian orang merasa tidak nyaman.
- Beberapa strategi mungkin menyebabkan seseorang merasa dikucilkan atau dirugikan.
- Sesi mingguan berlangsung hingga restrukturisasi terjadi, yang dapat memerlukan komitmen waktu yang sangat besar.
Terapi Keluarga Strategis
Terapi keluarga strategis menghindari analisis masalah yang mendalam dan sebaliknya menggunakan strategi terfokus untuk membantu keluarga berkomunikasi dan memecahkan masalah dengan lebih baik. Dengan terapi keluarga strategis, terapis dapat memicu perdebatan selama sesi untuk membantu keluarga mengonsep masalah mereka dan mulai memecahkan masalah sebagai satu kesatuan. Terapi keluarga strategis cenderung berfokus pada saat ini.
Pro dan Kontra Terapi Keluarga Strategis
Kelebihan terapi keluarga strategis:
- Keyakinan bahwa perubahan dapat terjadi dengan cepat.
- Terapis mendorong perubahan berdasarkan kesadaran keluarga itu sendiri, yang membuat perubahan terasa lebih alami.
- Keluarga dapat menggunakan strategi sukses untuk memecahkan masalah mereka sendiri di masa depan.
- Terapis sangat lugas dan sering memberikan pekerjaan rumah.
- Tidak melakukan eksplorasi emosi secara mendalam.
Kekurangan terapi keluarga strategis:
- Tujuan keluarga harus didefinisikan dengan jelas dan disepakati.
- Anggota keluarga harus berperan aktif di luar sesi konseling.
- Terapis sangat lugas dan sering memberikan pekerjaan rumah.
- Tidak melakukan eksplorasi emosi secara mendalam.
Terapi Narasi
Dalam terapi narasi, isu-isu yang mungkin dihadapi sebuah keluarga dieksternalisasi dan diproses sedemikian rupa sehingga memungkinkan semua anggota untuk menceritakan kisah mereka. Terapi naratif membantu keluarga dalam mengeksternalisasikan masalah mereka sehingga lebih mudah untuk didiskusikan. Penelitian ini juga menyatakan bahwa individu dan keluarga mampu menulis ulang cerita mereka dan dengan demikian mengubah narasi yang tidak sehat menjadi sesuatu yang lebih sehat. Misalnya, sebuah keluarga mungkin mempunyai narasi bahwa mereka adalah keluarga jauh. Terapis akan membantu mereka mengeksternalisasikan "jarak" sehingga mereka dapat memprosesnya dan menciptakan narasi baru yang lebih sehat yang lebih mencerminkan siapa mereka atau ingin menjadi sebuah keluarga. "Jarak" dipandang sebagai masalah yang memiliki tujuan tertentu, namun bukan bagian dari identitas mereka.
Kelebihan Terapi Naratif
Kelebihan terapi narasi:
- Memungkinkan setiap orang dalam keluarga untuk berbagi cerita mereka.
- Terapis menyaksikan narasi keluarga, yang dapat menyembuhkan.
- Kisah keluarga dipandang sebagai harta karun berupa pelajaran berharga, tujuan yang belum tercapai, dan potensi keterampilan.
- Masalah dieksternalisasikan dan dilihat sebagai peluang pembelajaran.
- Terapis dengan lembut memandu klien dan menyaksikan proses mereka.
- Membantu keluarga menonjolkan kekuatan mereka.
Kontra Terkait Dengan Terapi Narasi
Kekurangan terapi narasi:
- Terapis mungkin tidak cukup langsung untuk memenuhi selera sebagian keluarga.
- Mungkin sulit bagi keluarga yang tidak suka atau tidak nyaman memimpin sesi.
- Dapat menjadi komitmen waktu yang signifikan tergantung pada kecepatan keluarga.
- Terasa kemajuan berjalan lambat.
Terapi Keluarga Bowen
Teori Bowen memandang seluruh unit keluarga saling terhubung dan mencatat bahwa keterhubungan atau jarak emosional dapat berdampak besar pada semua orang dalam unit keluarga. Terapi Bowen juga memeriksa masalah multigenerasi yang telah diwariskan dan menggunakan genogram untuk memetakan pola relasional dan perilaku yang dapat dilihat secara visual oleh keluarga. Tujuan teori Bowen adalah untuk membantu setiap klien mencapai tingkat kesehatan mental tertinggi, karena hal ini akan berdampak positif pada seluruh unit keluarga, serta mengubah masalah keluarga sebagai pola multigenerasi yang telah diwariskan.
Kelebihan dan Kontra Teori Bowen
Kelebihan teori Bowen:
- Memberikan perspektif holistik terkait permasalahan keluarga dan mengkajinya dari sudut pandang multigenerasi.
- Membantu setiap anggota keluarga berupaya menuju diferensiasi diri.
- Dapat bekerja meskipun tidak semua orang setuju dengan terapi.
- Pemrosesan emosi yang mendalam dan pengembangan wawasan.
- Meningkatkan komunikasi dan menyoroti pola komunikasi yang tidak sehat (triangulasi).
- Terapis bertindak sebagai pemandu, namun mendorong keluarga untuk mengembangkan wawasannya sendiri.
Kekurangan terapi keluarga Bowen:
- Mungkin terlalu intens untuk beberapa keluarga, terutama jika orang tua atau pengasuhnya tidak siap untuk memeriksa pola keluarga atau asal mereka sendiri.
- Bukan teori terapi singkat.
- Dapat menjadi sulit bagi individu yang tidak menyukai proses emosional yang mendalam.
- Mungkin tidak cocok untuk keluarga yang memiliki anak kecil.
Apa Kerugian Terapi Keluarga?
Meskipun terapi keluarga bisa sangat membantu bagi beberapa keluarga, terapi ini mungkin tidak berhasil bagi keluarga lainnya. Keluarga yang tidak berkomitmen penuh terhadap terapi keluarga mungkin kesulitan melihat perubahan nyata terjadi dalam jangka panjang. Beberapa keluarga mungkin juga belum siap untuk mendalami masalah yang mereka hadapi, dan itu tidak masalah.
Apa Tiga Tujuan Terapi Keluarga?
Meskipun tujuan terapi keluarga berbeda-beda untuk setiap keluarga, secara umum beberapa tujuan mungkin mencakup:
- Ciptakan unit keluarga yang lebih sehat
- Meningkatkan keterampilan komunikasi
- Memahami pola interaksi yang tepat (pemecahan masalah yang sehat, penyelesaian konflik, dan batasan yang aman)
Apakah Tiga Jenis Terapi itu?
Tiga jenis terapi meliputi keluarga, pasangan, dan individu. Dalam hal teknik terapeutik, ada lebih dari tiga pilihan yang dapat dipilih, namun perlu diingat bahwa banyak terapis akan menggunakan pendekatan eklektik atau integratif dan menggabungkan berbagai orientasi teoritis tergantung pada kebutuhan klien mereka.
Teknik Apa yang Digunakan dalam Terapi Keluarga?
Setiap teknik terapi keluarga memiliki kelebihan dan kekurangan. Saat memilih terapis keluarga, perlu diingat bahwa faktor terpenting dalam memprediksi hasil yang sukses adalah memilih terapis yang menurut keluarga memiliki hubungan baik dengan mereka.