Setelah menikmati bunga, buah-buahan, dan sayuran yang Anda tanam di kebun, ada satu aktivitas yang juga bermanfaat: memanen benih. Meskipun sulit untuk mengabaikan hibrida yang lebih besar dan cemerlang yang dipamerkan dalam katalog mereka, Anda akan menikmati penghematan besar dengan menanam tanaman dari benih Anda sendiri dan juga mendapatkan kepuasan dalam prosesnya. Para penentang akan mengatakan bahwa tanaman yang ditanam dari biji tidak akan terwujud, namun antisipasi adalah separuh kesenangannya.
Kapan Panen Benih
Musim panas dan musim gugur adalah waktu panen benih yang utama karena pada saat itu bunga sudah akan menghasilkan benih di musim semi dan musim panas. Pemanenan dapat dilakukan pada musim semi untuk tanaman berbunga awal dan berumur pendek. Ini mungkin berlanjut hingga musim dingin untuk buah-buahan yang matang di akhir musim gugur. Awasi tanaman yang ingin Anda tanam dari bijinya, dan Anda akan melihat kepala benih dan buahnya matang dan siap untuk dipetik.
Cara Memanen Benih Kering
Tanaman membuat bunga dengan tujuan menghasilkan benih yang dapat ditanam oleh generasi berikutnya. Kepala bunga itulah yang akhirnya menjadi kepala benih di banyak tanaman.
Saat bunga layu di taman Anda, Anda mungkin akan rajin membuangnya untuk mendorong lebih banyak pembungaan. Ini disebut pos mati. Jika Anda ingin memanen benih, sebaiknya biarkan kepala bunga yang layu tetap berada di tanaman sampai benih di dalamnya matang. Bahkan tangkai bunga yang tumbuh dari umbi pun bisa dibiarkan pada tanaman untuk dijadikan benih. Bagian hijau yang tertinggal saat kelopak mati terus tumbuh dan menopang benih di dalamnya. Ketika kepala benih ini mulai berubah warna atau mulai terbuka, Anda harus siap dengan perlengkapan pengumpulan benih.
Langkah 1: Kumpulkan Kepala Benih
Cara mengumpulkan benih bergantung pada struktur tanaman.
Kepala Bunga Kompak
Untuk kepala benih padat yang tidak pecah (tidak pecah), Anda dapat memotongnya dengan gunting tajam ketika hampir kering. Marigold, zinnia, dahlia, coneflower, globe amaranth, dan pink dapat dikumpulkan dengan cara ini.
Polong Kacang dan Bunga
Beberapa biji, seperti kacang panjang dan kacang polong, dikemas dalam polong yang tumbuh menggantikan bunga ketika kelopaknya hilang. Jangan biarkan benih mengering pada tanaman, karena benih akan pecah (kering pecah), sehingga benih tersebar ke mana-mana. Anda dapat memanen buah poppy, sweet pea, Morning Glory, buncis, dan okra ketika hampir kering.
Kepala Benih Besar Dari Berbagai Tanaman
Tanaman yang tandan bunganya besar, kepala bijinya juga besar. Seikat bayam, celosia, cleome, ketumbar, renda Queen Anne, dan rumput hias harus dimasukkan terlebih dahulu ke dalam kantong kertas coklat besar dan dibalik sebelum dipotong dari tanaman.
Sayuran Berdaun dan Herbal
Jika Anda menanam sayuran berdaun hijau seperti bayam atau sawi, atau herba seperti mint, daun ketumbar, atau kemangi, Anda mungkin tidak melihat kepala bunga apa pun di sayuran tersebut. Itu karena Anda memanennya secara teratur. Namun jika Anda membiarkan satu atau dua tanaman tumbuh tanpa memotong daun dan ujung batangnya, tanaman tersebut pada akhirnya akan berbunga. Tandan bunga ini akan menghasilkan benih setelah bunganya mati. Anda dapat memanen tandan utuh saat mulai menguning atau mengering.
Tukang kebun harus tahu bahwa bayam mempunyai tanaman jantan dan betina, dan Anda hanya mendapatkan benih dari tanaman betina. Kumpulkan benih yang sangat kecil dalam kantong plastik dengan menyimpan kepala bunga yang hampir kering di dalam dan menghancurkannya dengan penggilas adonan.
Tumbuhan runjung
Kumpulkan buah buahan matang yang sudah sedikit terbuka dan keringkan di tempat yang hangat namun teduh hingga buah tersebut terbuka dan mengeluarkan biji bersisik. Benih segar dari beberapa tumbuhan runjung akan bertunas jika ditanam segera.
Perhatikan bahwa setelah dikeringkan dan disimpan, mereka harus melalui proses stratifikasi yang panjang sebelum berkecambah.
Langkah 2: Keringkan Benih
Tempatkan kepala benih yang dikumpulkan dari masing-masing jenis secara terpisah di antara lembaran koran. Simpan di tempat teduh selama beberapa hari agar lebih kering.
Langkah 3: Pisahkan Bijinya
Pemisahan benih disebut perontokan. Beberapa biji mungkin keluar dari polongnya sendiri atau saat Anda mengocoknya di dalam kantong kertas. Contoh metode pemisahan adalah sebagai berikut:
- Gabah diirik dengan cara dipukul atau diinjak.
- Untuk marigold dan zinnia, sebaiknya buka kepala benih secara manual untuk mendapatkan benih. Anda dapat menemukan bijinya di antara bahan tipis lainnya yang disebut sekam karena sebagian besar bijinya berwarna lebih gelap atau lebih montok dibandingkan biji lainnya.
- Untuk biji bayam dan celosia yang kecil, mungkin perlu digosok dengan tangan atau dihancurkan dengan penggilas adonan untuk memisahkan bijinya.
Langkah 4: Bersihkan Benih
Akan ada banyak hal di dalam kepala benih selain benih. Jika Anda langsung menabur benih setelah dipanen, pembersihan tidak perlu dilakukan, namun benih yang tidak dibersihkan dapat lebih cepat rusak selama penyimpanan. Beberapa benih berukuran cukup besar untuk dipetik sendiri, namun untuk benih lainnya Anda mungkin perlu menampinya atau menggunakan saringan yang berlubang sesuai ukuran benih.
Cara Menampi
Anda dapat menggunakan kipas tangan untuk menampi biji-biji kecil dan pengering rambut diatur pada pengaturan 'dingin' untuk yang lebih berat.
- Masukkan benih ke dalam mangkuk dan tuangkan ke koran secara terus menerus sambil mengipasi alirannya dengan lembut.
- Sekam akan jatuh jauh dari biji karena lebih ringan.
Untuk jumlah kecil, Anda cukup meniup bijinya sambil menuangkannya. Jumlah yang lebih besar mungkin memerlukan penggunaan kipas angin.
Langkah 5: Simpan Benih Anda
Jika benih sudah benar-benar kering dan bebas dari kotoran, Anda dapat menyimpannya dalam botol kaca berlabel dengan tutup rapat. Label harus memuat nama tanaman dan tanggal pengumpulan. Benih memiliki masa hidup yang terbatas karena peluangnya untuk bertunas semakin berkurang seiring bertambahnya usia. Anda juga dapat menambahkan detail seperti warna, ukuran, dan karakteristik lainnya.
Cara Memanen Benih Basah
Beberapa biji basah karena berada di dalam buah yang berdaging. Ceri, plum, alpukat, mangga, dan almond memiliki satu biji di dalamnya, sementara yang lain, seperti apel, pir, dan jeruk, memiliki lebih banyak biji. Beberapa buah seperti delima, buah kiwi, markisa, dan tomat mengandung banyak biji sehingga bisa dimakan. Meskipun tomat sering dianggap sayuran, sebenarnya tomat adalah buah-buahan, begitu pula paprika, terong, pare, dan mentimun.
Jika Anda memiliki buah atau sayuran yang mengandung biji di dalamnya yang ingin Anda panen, sebaiknya biarkan buah atau sayuran tersebut tetap berada di tanaman/pohon hingga matang.
Langkah 1: Kumpulkan Buah
Benih yang akan ditanam sebaiknya dipanen dari buah/sayuran yang matang pada tanaman. Benih di dalam buah yang belum matang mungkin masih belum matang. Buah yang jatuh, bahkan yang sedikit busuk, adalah yang terbaik. Kumpulkan berbagai jenis secara terpisah.
Langkah 2: Pisahkan Biji dari Daging Buahnya
- Memisahkan biji dari apel atau paprika yang sudah matang relatif mudah. Potong saja dengan hati-hati dan masukkan bijinya ke dalam mangkuk.
- Untuk tomat berdaging, tomatillo, kiwi, dan markisa, Anda harus membuang ampas yang mengandung biji ke dalam semangkuk air menggunakan sendok jeruk bali.
- Mentimun, melon, labu siam, dan pepaya mempunyai area tengah tempat terkonsentrasinya biji. Masukkan ke dalam mangkuk.
- Persik, plum, dan ceri dapat menghasilkan buah yang sesuai dengan tanaman induknya. Biarkan buah yang berdaging membusuk sedikit sebelum Anda menggali lubangnya. Anda harus memecahkannya dengan palu untuk mendapatkan biji seperti almond di dalamnya dan menyimpannya di lemari es.
- Biji Juniper harus dikupas semua jaringan buahnya terlebih dahulu. Setelah benih diperoleh, benih perlu diskarifikasi (dipotong atau diampelas) dan kemudian dilakukan stratifikasi hangat selama tiga hingga empat bulan dan stratifikasi dingin selama tiga hingga empat bulan agar benih dapat berkecambah.
Langkah 3: Fermentasi Biji Mentimun dan Tomat
Tidak semua benih memerlukan langkah ini. Namun, melewati tanaman tertentu, seperti tanaman dari keluarga tanaman tomat dan mentimun, melalui proses fermentasi akan membuatnya bertunas lebih cepat dan meningkatkan tingkat perkecambahannya. Fermentasi dilakukan sebelum pembersihan untuk benih yang memerlukan proses ini.
Potong buahnya hingga terbuka dan peras bagian berair yang mengandung biji ke dalam botol kaca. Tambahkan jumlah air yang sama dan aduk rata. Sisihkan biji tomat di tempat hangat selama dua hingga empat hari. Saat mengikuti proses ini untuk tanaman keluarga mentimun - labu, melon, labu - berikan fermentasi sekitar satu hingga dua hari.
Periksa apakah ada gelembung pada jus dan ada sampah di atasnya. Jika Anda melihat tanda-tanda fermentasi ini, tambahkan lebih banyak air dan kocok rata setelah botol ditutup. Tuang sebagian cairannya dan ulangi prosesnya hingga bijinya bersih dan airnya jernih.
Langkah 4: Bersihkan Benih
Banyak biji basah yang banyak dagingnya menempel.
- Masukkan ke dalam semangkuk air sebentar lalu kocok lumpurnya dengan pengocok untuk memisahkannya dari bijinya.
- Buang sebagian besar sampah dan tuangkan air sebanyak mungkin.
- Ulangi proses tersebut hingga hanya biji yang tersisa di dalam mangkuk.
- Cuci hingga bersih dari semua slime.
Beberapa benih yang mengambang sebaiknya dibuang juga; merekalah yang kosong. Secara umum, benih yang baik akan tenggelam dan benih yang buruk akan mengapung. Pengecualiannya adalah benih seperti benih teratai, yang secara alami bergantung pada arus air untuk menyebarkannya. Benih yang sudah dibersihkan harus ditiriskan dengan saringan halus sampai kelembapan maksimalnya hilang.
Langkah 5: Keringkan Benih
Sebarkan benih dalam satu lapisan pada kaca atau piring keramik. Keringkan di tempat teduh dan kikis pada kertas. Biji kering tidak hanya terasa kering saat disentuh, tetapi juga mengeluarkan suara berderak kering.
Langkah 6: Simpan Benih
Simpan benih kering dalam botol kaca yang tertutup rapat dan diberi label. Pastikan untuk menambahkan tanggal pengumpulan dan detail lainnya yang akan membantu Anda mengidentifikasi benih nanti.
Penyimpanan dan Kelangsungan Benih
Kelembaban dapat merusak benih. Selalu simpan koleksi benih Anda di tempat yang sejuk dan kering. Sebagian besar benih tetap dapat bertahan hingga musim tanam berikutnya. Tingkat perkecambahannya akan terus menurun setelah itu. Namun beberapa benih, seperti kacang-kacangan dan biji-bijian, dapat bertahan selama dua hingga tiga tahun atau lebih jika disimpan dengan baik.
Selamat bersenang-senang
Mengumpulkan benih memang menyenangkan dan sangat bermanfaat ketika Anda benar-benar melihat hasil kerja keras Anda. Jangan berkecil hati jika tidak semua benihmu menghasilkan, pastikan mengumpulkan banyak untuk meningkatkan peluangmu.